Senin, 02 Juli 2012

aku dan kamu


            Tidak ada yang istimewa dalam hidupku, tidak ada kisah romantis seperti kisah kisah di novel atau film film yang biasa kutonton,yang nantinya tokoh utama akan bertemu dengan pangeran pujaan hati dan berakhir dengan istilah happily ever after dan tidak ada juga petualangan yang menegangkan, hidupku cenderung monoton, pergi kesekolah, pulang, mengambil les dan pergi bermain dengan teman temaan. Dulu aku berharap akan datang waktu dimana aku bertemu dengan seseorang pria tampan  berkuda putih yang memegang bunga mawar lalu berkata “will you marry me”  sambil memberikan bunga mawar itu kepadaku lalu kami hidup bahagia selamanya, haha aku jadi tergelak ‘hello wake up young lady, this is not Disney faily tale, lagian mana ada zaman sekarang cowok yang menunggangi kuda kemana mana’.
            Sore ini aku memandangi jalan yang basah dan dedaunan yang pasrah dijatuhi oleh tetes demi tetes air hujan yang memang dari tadi siang tidak mau berhenti, makin seram dengan petir guruh dan kilat yang juga cukup dahsyat, ‘waw kombinasi yang sangat sempurna’ ucapku dalam hati, aku tidak benci dengan hujan malam boleh dikatan aku sangat suka hujan, entah bagaimana tetes tetesan sederhana itu dapat membuatku terpesona, bau tanah yang ia timbulkan setelah disinari oleh mentari dan kehangatan tersendiri yang aku rasakan saat aku berjalan dalam hujan. Hari ini, senja seakan ingin sepat cepat berganti malam, ah sayang sekali aku tidak dapat melihat keindahan mentari senja yang merelakan langit disinari oleh rembulan nantinya. Pandanganku tak sengaja melihat foto yang terletak disebelah jam kecil yang dihiasi bingkai bergambar tokoh kartun doraemon, tokoh kartun favoritku sewaktu kecil. Kupandangi gambar yang ada disana, dua orang yang tersenyum seolah tanpa beban terlihat sangat natural, senyum yang tidak dibuat buat, senyum yang ku cemburui beberapa tahun yang lalu. Pikiranku melayang jauh bertahun tahun yang lalu, saat senyum senyum,gelak tawa dan suara cempreng itu menghiasi hari hariku
            “anda.. lagi apa?”begitulah dia memanggilku, sosok lelaki yang berusia 6 tahun dengan rambut lurus dan tidak terlalu hitam yang dibiarkan panjang sampai leher, mata yang hitam bulat yang seakan ingin keluar dari tempatnya dengan alis mata yang panjang tapi entah kenapa tidak melentik, dan yang paling mencolok dua gigi depan yang ompong yang dia banggakan belakangan ini. Namanya andi, teman satu komplek ku sejak beberapa minggu yang lalu, semenjak mama dan papa memutuskan untuk pindah dari rumah nenek yang aku tak tau alasannya apa, mungkin aku harus tau tidak seluruh kejadian itu punya alasannya. “lagi liat hujan ndi, oh iya andi tau gak hujan dan petir itu datangnya dari mana?” tanyaku penasaran, andi kelihatan berfikir sangat keras, membuat dua alis matanya bertautan, sudut bibirku terangkat melihat gaya yang membuat dia terlihat lucu, “umm, air hujan itu datang karena ada raksasa yang menangis nda” jawabnya kemudia “terus? Kalau petir?” balasku,”karena ada raksasa yang bertarung pakai pedang,” jawabnya mantap, kami berduapun tergelak bersama sama yang sejujurnya aku tidak tau dimana letak kelucuan dari penjelasan konyol itu
Aku masih ingat bagaimana aku bias berteman dengan andi, waktu sore itu taman komplek yang baru aku tinggali beberapa minggu itu terlihat ramai oleh anak anak, akupun memutuskan untuk bergabung bersama mereka, saat sampai di taman awalnya aku memutuskan bermain dengan anak anak yang sedang bermain petak umpet, tetapi saat aku hendak berjalan kesana aku melihat seorang anak lagi laki yang sedang askyik bermain ayunan aku jadi tertarik untuk kesana, sesampainya disana dia melihat dengan pandangan tanpa ekspresi sembari berkata “mau apa?” tanyanya dingin, “boleh ikut main?” kubalas dengan bersikap sebaik mungkin walaupun sebenarnya ingin sekali aku mengejek anak ini, lalu ia berkata “bisa mainin ayunan sampai tinggi gak?” tantangnya, akupun tersenyum tanpa babibu lagi kuayun ayunan yang ada disebelahku dengan sangat tinggi, lelaki itu takjub dan senyumnya pun muncul ternyata tidak seburuk yang kuduga ungkapku dalam hati
Semenjak saat itulah aku dan andi berteman, andi ternyata tidak seburuk yang kuduga dulu, andi adalah teman yang mengasyikan, banyak hal yang ku pelajari dari andi seperti mengajariku bermain kelereng, bersepeda walaupun kakiku harus dibuat berdarah, andi juga memberitahuku cara menikmati hujan, dan pemandangan di atas pohon saat senja adalah pemandangan yang dia katakana adalah pemandangan temuan dia. Walaupun aku cewek andi tidak pernah membeda bedakan aku itu yang paling aku suka dari andi
Aku sangat menikmati pertemanku dengan andi. Sampai saat itu datang, saat yang tidak pernah kuduga akan membuatku kehilangan andi untuk selamanya. Saat dimana mama dan papa memutuskan untuk kembali kerumah nenek dan kakek, memang semua hal yang ada tidak perlu ada alasan, tapi aku sangat menginginkan alasan itu saat ini. Aku sangat marah dengan keputusan yang diambil dan diputuskan oleh mama dan papa tanpa menanyai pendapatku, memang aku masih 8 tahun tapi heii,, aku juga berhak memberikan pendapat disini, terkadang orang dewasa itu bisa berbuat sangat egois!
“kenapa gak mau pindah sih anda? Udah deh anda jangan yang aneh aneh, kita harus pindah sayang, sekarang mama mau beres beres yang kecil kecil dulu,” ungkap mama sambil berlalu entah kemana, ku hempaskan badanku kekasur ‘pindah berarti gak bisa main lagi sama andi.. mama gak ngerti!’ ungkapku, kutelungkupkan badanku dan menutup mukaku dengan bantal untuk meredam kekesalan.
Hari itupun datang, dengan berat hati aku terpaksa pindah lagi kerumah nenek,aku tidak tau bagaimana perasaanku saat ini, setelah tadi malam mama dan papa mengajakku berpamitan kerumah andi, hanya bisa diam itulah yang kulakukan, akhirnya kamipun berangkat.
Seandainya waktu itu aku tidak cepat berfikir dan bertindak, mungkin semua tidak terjadi,dan sekarang aku sangat menyesal kenapa tidak melakukan apa apa saat itu. Yah tapi itulah hidup, penyesalan pasti datang terakhir dan suka tidak suka kita harus menjalaninya.
Kita tidak sealu mendapatkan apa yang kita harap dan inginkan bukan?

4 komentar:

  1. .udaah ,,kalo jodoh ga lari kmana :D

    ,jd pngen tau andi tu kyk gmn ..ckckck ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. whaahaha jangan deh,, ntar kakak naksir pula sama andi. XD

      Hapus