Melupakan
adalah satu satunya cara yang bisa kulaku
agar perasaan ini tak semakin kuat, tapi ternyata melupakan tidaklah
segampang yang orang orang pernah katakana kepadaku, aku kira melupakan akan
membuatku merasa lebih baik tapi ternyata sebaliknya aku merasa jauh lebih
sakit dari sebelumnya.
Seseorang dari
masa lalu pernah mengatakan kepadaku “anggap hati itu luasnya 1000 kali luas
lapangan sepak bola di dalam ruangan seluas itu terdapat kamar kamar bagi orang
yang pernah kamu kenal, baik itu keluarga. teman sahabat, pacar ataupun
musuhmu, setiap ada orang yang masuk kedalam kehidupanmu kamu sediakan satu
kamar untuk orang itu, dan jika orang itu pergi kamar itu akan terkunci dan
tidak ada yang bisa membukanya kembali kecuali orang itu, maka dari itu tidak
ada satu orangpun yang bisa menggantikan orang lain karena setiap orang
memiliki kamar tersendiri dihati kita”
Dan kamu tau
aku sangat berharap saat ini kamu ingin pergi dari hatiku dan membawa serta
kunci itu agar aku bisa setidaknya tidak membuka kamar itu dan melihat semua
tentang dirimu. Egois memang, tapi aku hanya seorang yang biasa yang juga
memiliki perasaan, aku hanyalah seorang yang berusaha menjaga perasaanku ini
yang sudah rapuh setidaknya tidak hancur karena kamu.
Terserah
kamu menganggap aku menjauhimu atau apa yang jelas saat ini ini yang ingin
kulakukan, dan jangan Tanya seberapa sakitnya, karena akupun tak sanggup
mengatakannya, setidaknya aku inginkan kamu bahagia dengan siapapun,meskipun
bukan aku tapi melihatmu tersenyum aku rasa itu sudah cukup, well klise memang,
walaupun jauh dilubuk hati yang paling dalam aku berharap kamu tertawa,
Tersenyum karena aku, bukan dia!, sakit saat melihatmu seperti itu, tapi jauh dilubuk
hati yang paling dalam melihatmu sedih jauh lebih menyakitkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar