Ini adalah cerita perjalanan yang mungkin dianggap biasa,
namun terasa luar biasa bagi siapapun yang mengalaminya, ditempat yang mungkin
juga biasa dan dianggap umum bagi sebagian orang, tapi terasa begitu spesial
jika dilakukan bersama mereka, disaat seluruh emosi menjadi satu, canda tawa,
mungkin juga kesedihan karena bagaimanapun, mungkin ini adalah kenangan
terakhir yang diperoleh untuk diingat.
43200 detik bersama mereka merupakan salah satu kenangan
yang terbaik yang akan selalu tersimpan didalam memori kenangan sebagai
kenangan yang tidak akan pernah terlupakan, perjalanan termanis selama setahun
belakangan ini, perjalanan yang begitu berbeda jika dilakukan bersama mereka
yang sudah dianggap sebagai keluarga, dari beratus ribu detik yang dihabiskan bersama mereka selama setahun
belakangan ini, 43200 detik ini merupakan detik detik yang sangat istimewa,
setiap detiknya terasa begitu berharga untuk dilupakan. Ingin tau ceritanya
seperti apa? ini dia, selamat mengenang kawan.. :D
******
Pagi itu suasana kelas setelah pasca ujian terasa sangat
bising, karena tidak ada lagi guru yang akan memasuki lokal, tidak ada lagi
buku yang harus kami kembangkan di atas meja, bahkan suasana kelas yang
biasanya rapi sekarang cenderung kelihatan lebih berantakan, well bukan lebih
lagi mungkin bisa dikategorikan sebagai sangat berantakan, bagaimana tidak,
meja dan kursi yang biasanya tersusun dengan rapi sekarang berserakan dimana
mana, kelas yang biasanya rapi sekarang sampah dari kertas kertas, beberapa
bungkus makanan dan secercah pasir berserakan dimana mana, kami yang biasa
duduk rapi yah walaupun tidak rapi sebenarnya tapi sekarang jauh dari kata kata rapi, melakukan pekerjaan yang
beragam,mulai dari sekedar berbicara dan tertawa, ada yang dari dulu
pekerjaannya sampai sekarang tidak pernah berubah suka mengganggu orang
walaupun belakangan terakhir itu bocah berkata ingin berubah, ada yang sedang
askyik menonton film dan tidak kalah ributnya yang sedang mengerjakan remedial
setelah diketahui ternyata hasil ujian yang di peroleh tidak dapat menuntaskan
mereka, berjalan kesana kemari menanyai apakah yang lain telah membuat remedy,
atau ada yang sibuk meminta temannya yang lain supaya bergeser agar dia juga
dapat melihat remedy yang telah selesai, yah kelas ini masih sama seperti dulu
tidak pernah ada perubahan, dan setelah semuanya selesai munculah ide untuk
pergi jalan jalan, yang sudah dikatakan sebelumnya kelas kami memang tidak
selalu kompak dalam segala hal, tapi ini menjadi kenangan tersendiri mengingat
bagaimana susahnya mengambil keputusan, terutama pada acara jalan jalan kali
ini, setelah berdebat cukup lama, terlebih dengan beberapa orang yang memang
well sangat suka berdebat akhirnya disepakatilah tour kali ini ke bukit tinggi
untuk mengunjungi beberapa objek wisata, setelah semua perdebatan itu selesai
mulai dari uang yang harus di keluarkan, hari dll telah dibahas barulah
pencarian bus di mulai, tidak mudah memang banyak seklai kendala yang dialami
yang tidak bisa di sebutkan satu satu bagi yang tau apa kendalanya pasti
tersenyum mengingatnya banyak kejadian yang juga dialami sebelum berangkat yang
membuat beberapa orang khususnya aku jadi paranoid akan hal hal yang tidak di
inginkan.
Tour ini dimulai pada hari
kamis pagi di tanmalaka tempat bus yang akan kami naiki berada, perjalanan
menuju bukit tinggi terasa begitu singkat dipenuhi dengan keributan kami yang
dari dulu memang terkenal akan ributnya, sesampainya disana tempat pertama yang
dkunjungi adalah benteng fort de kock lalu ke kebun binatang, tidak banyak hal
yang dilakukan disini, hanya berfoto, melihat lihat sambil menikmati
pemandangan dengan udara sejuk ,disini kami juga menyempatkan untuk makan siang
walaupun ada insiden lucu saat para monyet hutan menghampiri kami, aku jadi
tergelak mengingat wajah ketakuatan itu, setelah selesai makan dan beristirahat
juga solat perjalanan kami lanjutkan menuju panorama, tempat ini yang paling
menyenangkan dan meninggalkan banyak kenangan apalagi saat kami memutuskan
untuk memasuki lobang jelapang yang pada saat itu sedang mati lampu, pada
awalnya hanya beberapa orang yang setuju tapi karena kami kompak, #aiceeee,,
atau lebih tepatnya tidak ingin ditinggalkan diluar sendirian semuanya memilih
untuk masuk, dengan perasaan yang campur aduk, senang,takut,penasaran, juga
memikirkan bagaimana kami akan naik kembali ke atas, seperti yang kalian
ketahui kami harus turun kira kira 60 meter kebawah dengan tangga sebanyak 132
anak tangga, akhirnya setelah pemandu kami siap dengan senter kamipun turun
kebawah dengan berpegangan tangan, gelap itu hal pertama yang aku lihat,
sesampainya di bawah dengan udara yang dingin kami berjalan kelorong pertama
ruang amunisi, banyak sekali ruangan ruangn yang kami temui, seperti penjara,
dapur, pengintaian, dan lainnya dengan perencanaan yang sedemikian rupa aku
jadi kagum dengan perencanaan jepang yang begitu rapi,dan cara berfikirnya yang
cerdas, dan kalian tau bagian mana yang paling tidak aku lupakan? Saat pemamdu
mengatakan tempat kami sekarang diatasnya merupakan tempat pemakaman umum !
ingin lari rasanya aku dari sana.dan setelah berjalan jalan sampailah waktunya
kami untuk naik keatas, demi apapun naik keatas itu terasa sangat
melelahkan,kalian bisa coba kalau tidak percaya!. Pengalaman menyusuri lobang
jepang meninggalkan kesan tersendiri, perasaan miris takjub dan bangga menjadi
satu saat menyusuri setiap lorong dalam objek wisata ini.
Setalah dari panorama inilah saatnya free time, kami bisa
memencar kemanapun yang kami inginkan, dan untuk sebagian para cewek inilah
waktunya berbelanja, kami berpencar disekitar jam gadang,( oh ya mengenai jam
gadang coba kalian lihat angka romawi 4 pada jam tersebut!,) saat hampir senja
akhirnya kami berkumpul lagi untuk menunggu bus, kaki ini rasanya sudah sangat
pegal, tapi terbayar sudah dengan apa yang kami dapatkan hari ini.
Saat di bus perjalan pulang kami terus berbicara walaupun
tidak seribut sewaktu pergi, waktu terasa begitu cepat berlalu walaupun yang
kami lakukan saat pulang kebanyakan diam, aku berharap saat itu berlangsung
untuk waktu yang lama, tidak ingin rasanya mengakhiri perjalan ini, tapi hah
lagi lagi waktu ini yang menjadikan salah satu alasan kenapa aku terkadang
membencinya, dia tidak bisa berhenti ternyata dan terus berjalan membuat tour ini
harus berakhir.
Perjalanan ini memang berakhir, tapi kenangan yang dia
berikan bisa dipastikan tidak akan pernah berakhir pada siapapun yang pernah
mengalaminya, detik detik berharga itu tidak akan pernah dilupakan apapun yang
terjadi. Terimaksi untuk detik detik yang berharga yang telah diberikan semua
tidak akan pernah ada tanpa ada kalian.
__The
end___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar