Ingin tau bagaimana rasanya
cinta yang tidak pernah bisa bersatu selamanya?itulah yang dialami cessa,
setelah hari hari indah yang pernah ia lalui dulu sayang sekali semua bisa
berakhir tidak seperti didongeng dongeng yang berakhir indah. Hal itu bermula
saat..
“cess, aku mau bilang kalau, kalau aku sayang
sama kamu” seketika tubuh cessa menegang tak mampu berkata kata, cessa merasa
tidak percaya, ini seperti mimpi baginya, ingin sekali dia membalas perasaan
riko sangat ingin malahan tapi, ah tuhan
aku juga sayang dengannya, bagaimana ini
ungkap cessa dalam hati, “iya co aku juga sayang sama kamu” seketika itu
juga senyum riko yang daritadi tidak muncul muncul akhirnya muncul juga, ah,maafkan aku rico maaf karena aku juga
menyayangimu
*****
Saat bel pulang berbunyi, cessa pulang
sambil tersenyum senyum sendiri, citra, sahabat cessa yang sudah mengenal cessa
dari waktu mereka masih berada di bangku sekolah dasar, mereka telah tumbuh
bersama sama, orang tua mereka pun bersahabt dengan baik, dan tentu saja citra
tau dan hafal betul sifat sahabatnya yang satu ini, dan saat itu citra
memutuskan untuk mencari tau. Saat berada di rumah cessa tanpa babibu lagi
citra langsung bertanya “cessa ngaku!kamu kenapa?” “kenapa apanya sih cit?”
ucap cessa bingung, “udah deh cess,aku kenal kemu enggak kemarin,dari cara kamu
tidurpu aku tau, dan sekarang aku tau kamu lagi nyembunyiin sesuatu dari aku,
buruan cerita” cerocos citra tak sabar, gemas juga melihat sahabatnya ini yang
selalu membolak balikan pertanyaannya dan tak kunjung menjawab,”oke, gak usah
gitu dong ngeliatnya, aku mau cerita tapi inget jangan pernah memotong satu
katapun” citra pun mengangguk tanda setuju “aku di tembak sama rico cit” ungkap
cessa dengan suara tertahan “terus kamu jawab apa?” “diem dulu dong
kan aku udah bilang jangan motong, oke, aku jawab iya cit” what gila ni anak ungkap citra dalam hati, ingin sekali iya
mengeluarkan kata kata itu jika tidak teringat ia harus diam, meliaht tatapan
citra yang tidak setuju cessa lalau menjelaskan “iya cit, aku tau aku salah,tapi
cit aku juga sayang sama rico, enggak ada salahnyakan aku pengen ngerasaan
gimana rasanya disayangin sama orang yang aku sayang” jelas cessa “tapi kamu ngaak sadar kamu udah mainin dia,
ennga cumin dia cess, kamu juga mainin dave, kamu gak boleh egois gitu dong
cess dave juga sayang sama kamu,, you’re seriously in a big trouble young lady”
yap benar, cessa sudah di jodohkan oleh orang tua mereka dengan dave, sahabat
cessa sewaktu kecil, awalnya cessa tidak ada masalah dengan itu,toh dave juga
sangat baik, cessa juga sayang dengannya sampai saat dia bertemu dengan rico satu tahun
yang lalu, saat itu iya benar benar berharap kalau suatu saat riko mengatakan
kalau dia menyukai cessa, dan saat itu benar benar terjadi cessa menyesali
pertunanganya dengan dave “tapikan aku belum nikah sama dave cit, masi panjang
kok perjalannya, aku mesti lulus sma dulu, kuliah dulu kan cit, seengaknya
biarin sebentar aja cit, saat kelulusan aku janji aku bakalan jelasin semuanya
sama riko” ungkap cessa berusaha menjelaskan “itu terserah kamu, aku gak bisa
ngelarang” ungkap citra akhirnya, apa yang bisa dia lakukan lagi? Selain
menyerahkan keputusan itu kepada cessa, lagian kalau dia memeberi pendapat
sepertinya tidak akan berhasil.
Saat saat
bersama riko membuat cessa benar benar lupa dan cessa benar benar sayang dengan
riko, haari hari yang dilalui cessa sangatlah menyenangkan dan terkadang itu
membuat dia lupa bahwa masih ada dave. Sampai saat itu datang, saat citra
mengingatkan dia “cess mau sampai kapan
kamu giniin rico? Semakin lama kamu giniin dia kamu bikin dia makin sakit cess,
ingat kata kata ini “sometimes love mean letting go when you want hold on
tighter”? c’mon cess kamu gak hanya nyakitin satu orang dua orang eh enggak
ding, 3 malahan rico, dave dan kamu sendiri”“tapi” “..dan jangan bilang kalau
kamu beneran suka sama dia.” Iya aku suka
sama dia cit.
Malam harinya
cessa tidak bisa tidur dibuatnya, citra
benar, memang dari awal dia yang salah, dia yang membuat semua menjadi rumit
seperti ini “cess,,” tiba tiba mama mengetok pintu kamar, “kamu berlum tidurkan
? ini ada dave nelfon” “iya ma” akhirnya cessa beranjak dari ranjang malas
malasan, “halo dave?” “hai cess? Apa kabar? Baikan?” uh dave begitu baik aku tidak seharusnya seperti ini “baik kok
kamu gimana?” Tanya cessa pelan “Alhamdulillah baik kok, kenapa cess kok suara
kamu sedih banget kedengarannya ada masalah? cerita aja aku bakalan dengerin
kok” astaga aku gak seharusnya giniin
dave,dia pasti bakalan kecewa kalau tau apa yang aku lakuin “gak kok, cuman
mikirin hasil nilai akhir kemaren” ungkap cessa yang jelas itu bohong “oh gitu
yaudah gak usah difikirin lagi cess kamu kan udah berusaha apapun hasilnya
that’s the best result for you” tutur dave jangan
terlalu baik dave sama aku,I not deserve it dave “iya dave” ucapnya
tercekat “cess disana udah malamkan? Kamu tidur gih aku tutup ya I am very
exiciting to see you next month” ohh ya benar bulan depan “oh ya see you next
month dave” benar sekali bulan depan dia akan melanjutkan kuliahnya di ingris
tempat dave sekarang dan meninggalkan semuanya, yah sepertinya dia memang harus
membereskan masalah ini.
Keesokan
harinya akhirnya dengan berat hati cessa pergi menemui riko dan menjelaskan
semuanya, ia sudah pasrah jika nantinya ia akan di benci oleh riko, tapi semua
yang ia bayangkan tidak sesuai dengan apa yang terjadi, riko malah berkata
“enggak apa kok cess, yang penting bakalan ada orang yang bakalan ngejagain
kamu nantinya,” sambil tersenyum, mendengar penjelasan itu, butiran butiran
bening itupun dengan sukses jatuh ke pipi cessa, gimana enggak? Coba kalian
fikirkan saat kalian bersalah terkadang dimaafkan begitu saja terasa jauh lebih
menyakitkan “udah nggak usah nangis ngaak apa apa kok, kamu kapan berangkatnya?”
Tanyanya tenang yang membuat cessa semakin merasa bersalah telah mempermainkan
persaan permuda ini “bulan depan ko” ucapku akhirnya “yaudah, disana baik baik
ya, jaga kesehatan dan nggak boleh sedih lagi, you gotta be happy. Ok?” ucapnya
sambil tersenyum, cessapun tersenyum getir mendengar ucapan riko you gotta be happy too
Hari itu
datang hari dimana cessa harus mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang
pernah dia kenal, terutama citra, sahabat yang sudah ia anggap sebagai saudara
yang paling dia sayang, merekapun berpelukan “disana jaga diri baik baik,
jangan sering ngerajuk lagi inget kamu udah 18 tahun,” ucap citra berusaha
terlihat baik baik saja, sebenarnya ia tidak ingin cessa pergi. Disisi lain
cessa masih mengharapkan kedatangan riko,
ah yang benar saja, aku sudah menyakitinya, mana mungkin dia datang maka
dengan berat hati akhirnya cessa berangkat kebandara menuju ingris
*****
4 TAHUN KEMUDIA
Cessa pun kembali ke Indonesia, dia
sengaja mengambil libur karena dia sangat rindu dengan semua orang yang dia
sayang yang ada di Indonesia. Sesampainya di bandara cessa melihat citra “wahh,
kangen sama kamu cess, mana bule ganteng titipan aku?” ucapnya sekarang citra
jauh lebih tinggi nya, mungkin setelah cessa pergi dia masih tumbuh beberapa
senti, “udah di tanyain mau gak sama orang cerewet mereka semua jawab ‘no
thanks, cit..” candaan cessa “siaal” rutuk citra.
Malamnya di rumah cessa , citra yang
memutuskan menginap di sana, mereka sedang askyik bercerita tentang kehidupan
mereka selama 4 tahun belakangan ini, lalu “cit, besok anterin aku kerumah riko
ya, aku kangen” ungkap cessa, sesaat itu citra menegang, melihat keanehan itu cessa
jadi bingung “kenapa cit? ada yang kamu sembunyiin selama 4 tahun ini dari aku”
kenak!ungkap citra dalam hati “cess,,
sebenarnya waktu kamu berangkat ke ingris, riko sedang di rumah sakit, dia udah
cerita ke aku, sebenarnya selama ini dia lagi sakit cess, dia mutusin untuk
nggak ngasih tahu kamu,” sesaat itu juga cessa dilanda kepanikan takut akan
satu kemungkinan “terus sekarang dia ada dimana cit?” tanyanya takut takut, “1
tahun setelah itu riko nggak bisa bertahan lagi cess” saat itu juga cessa
menangis sejadi jadinya, dia tidak pernah berfikir kalau ia akan kehilangan
riko selamanya dia hanya berfikir kalaupun riko ternyata marah dia masih bisa
melihat sosok riko, enggak, enggak yang
kayak gini yang aku harapin,,aku mau kamu masih disini ko, walaupun aku nggak
bisa sama kamu,tangis cessa makin menjadi “cess, kamu jangan kayak gini, kalau
kamu kayak gini, kamu pikir riko bakalan senang disana? Enggak cess, dia udah
tenang disana sekarang yang pasti yang dia inginin kamu juga bahagia, kalau
kamu nangisin dia dia bakalan kesiksa cess disana, kamu gak kasihan sama dia,”
ungkap citra bertubi tubi “tapi ini gak semudah yang kamu banayngin cit” lalu
citra beranjak kemeja rias tempat dia meletakan tasnya dan mengambil amplop
berwarna biru dengan tepian ungu yang
tadi sengaja di bawanya “ini riko nitip sebelum dia..” citra tak sanggup
melanjutkan kata katanya. Lalu cessa membuka surat itu
Dear cessa
Hay cess
apa kabar? Mudah mudahan kamu baik baik aja ya, cess mungkin waktu kamu baca
surat ini aku udah gak bisa lagi ngeliat kamu, tapi gak apa, aku senang kok
kalau kamu udah bisa baca surat ini,, cess maaf ya, waktu kamu pergi aku gak
bisa nganter kamu dan mungkin sekarang kamu juga udah tau kenapa
alasannya. Makasi ya cess kamu udah bikin hidup aku jauh lebih indah, dan asal
kamu tau aku gak pernah marah dan nyesel pernah kenal sama kamu,, you made me
feel the beuty of love, thanks for everything, I will remember it no matter
what happen, and promise me, you have to be happy
Riko
Membaca surat
itu cessa tak kuasa menahan tangis kali
ini aja rik, biarin aku nangis, habis ini aku gak akan nangis lagi
riko udah gak mungkin lagi ada disini,
maafin aku rik, aku akan bahagia demi kamu istirahat yang tenang disana ko,,
aku sayang sama kamu,,lalu
cessa memeluk citra erat, kisah cintanya mungkin tidak sempurna, tapi yang
jelas dia tidak menyesal.